Rabu, 01 Januari 2014

Resiko Defrag Harddisk Terlalu Sering




Defrag merupakan mekanisme fragmentasi file sesuai dengan alfabet pada digit dan deret cluster tertentu sesuai dengan kapasitas hard disk, dan juga sesuai dengan merk hard disk, wpcom hard disk, cluster harddisk, itulah sebenarnya pengertian dan konsep dasar defrag pada OS Operating System yang sebenar-benarnya.

Proses defrag sendiri memiliki mekanisme inti yaitu merapikan fragmen susunan file sesuai dengan alfabet file, tanggal dan waktu file pada saat dibuat maupun dihapus, dan menempatkannya pada sector dan cluster yang yang sesuai dengan jenis fragmentasinya. Dan biasanya ditempatkan dalam bentuk dan dimensi silindris, memusat pada sectoral harddisk sehingga data akan lebih mudah dibaca oleh OS Operating System dari Berbagai Platform.

Memanfaatkan fasilitas defrag baik dari bawaan OS maupun dari source lain, sebenarnya memiliki manfaat yang positif, yaitu kita bisa mempelajari bagaimana struktur dasar pembacaan dan penulisan file pada storeage / media penyimpanan data. dengan mengatahui dan mempelajarinya maka kita akan mengetahui dengan sendirinya impact dan dampak yang lebih luas bagi PC yang digunakan dengan menggunakan OS dari berbagai Platform. 
Bagian inti dalam harddisk (Piringan keping magnetis) :
             Track secara sederhananya adalah lintasan harddisk, jika diilustrasikan pada buku tulis, maka track adalah garis, tempat dimana pijakan anda menulis huruf.
             Sector adalah jumlah lintasan yang terdapat dalam sebuah track. (Sector per track)
             Cluster adalah banyaknya lintasan yang terdapat dalam sector. (Cluster per sector).

Mekanisme sederhana pada saat hardisk bekerja : File yang anda punya tersimpan secara induktif (induksi magetic) pada kepingan/piringan harddisk di Cluster. Induksi ini akan diidentifikasikan oleh firmware bios yang ada diharddisk sebagai register, Dan register-register ini akan diidentifikasikan oleh OS (Operating Sistem) sebagai data maupun aplikasi yang biasa anda gunakan sehari-hari.
Semakin HDD berukuran besar, Maka Track Sector dan Cluster akan semakin detail, dalam menampung data-data dan register dan tentunya membutuhkan RPM atau kecepatan akses yang lebih tinggi. Karena setiap bagian memiliki ukuran, kapasitas, fungsi dan terutama perbedaan antara FAT dengan NTFS dalam system storeage dan OS keseluruhan pada PC.

Manfaat melakukan defrag / defragmentasi Harddisk :
1. Mempercepat proses pembacaan data dari storeage dalam hal ini hardisk, karena dengan defrag makan file akan tersusun terpusat dan shorted / tersortir sesuai dengan digit alfabet.
2. Memastikan file yang bisa digunakan / operasional dan file yang telah corrupt karena berada pada sector yang telah Bad.
3. Melakukan scandisk hardisk secara non-direct, karena sebenarnya sebelum proses defrag, HDD akan discandisk terlebih dahulu, untuk memastikan validitas dan verifikasi cluster.
4. Mempermudah pencarian file (Search File) karena dengan defragmentasi maka file akan tersusun urut sesuai dengan waktu, tanggal, susunan huruf secara alfabet.

Selain manfaat diatas, ada juga dampak melakukan defrag yang perlu diperhatikan yaitu :
1. Bisa menurunkan kecepatan putar / rotasi kepingan hardisk. (RPM) Rotations Per Minute. Pernahkah anda merasakan, bahwa anda memiliki harddisk besar ber-giga-giga dengan RPM tinggi misalkan 7200Rpm, dengan banyak file didalamnya tetapi terasa sangat lamban seperti HDD 5400Rpm?
2. Bisa mengurangi umur harddisk karena HDD akan lebih cepat panas.
3. Bisa menimbulkan Bad sector pada HDD secara Shadow (Bad Marking). Karena proses defrag akan meneliti dengan detail kondisi cluster pada sector HDD, pada realitanya jika ada cluster yang sedikit saja susah terbaca saat proses defrag, bisa di Marking BAD oleh defragmenter, meskipun bisa di eksplore sebelumnya. Apalagi jika anda menggunakan os multi gui seperti win7, jika sering defrag bisa harus repair win7 dari awal, karena jika bagian file system corrupt sudah pasti repair ulang dan format jalan keluarnya itupun kalau bad sector masih shadow. Trouble seperti ini biasanya ditandai dengan awal ntldr missing / hilang sehingga saat boot pertama kali terus bluescreen.
4. Bisa mempengaruhi firmware HDD. Setiap HDD memiliki board, dan setiap board HDD memiliki Chipset, dan setiap chipset memiliki bios atau firmware yang berisi track register, Pada saat defrag HDD tidak hanya menata file pada piringan magnetis induksi saja, tapi secara software akan mengecek posisi register, Posisi register yang berubah-rubah bisa mempengaruhi Firmware, karena aktifitas ini akan membuat chipset panas, jika konduktor panas, akan mengakibatkan pemekaran jalur konduktor, dengan pemekaran tersebut bisa mengakibatkan konsleting (meskipun dalam ukuran sangat kecil). Jika konslet terjadi maka pembacaan register akan berbeda dengan file aslinya. Kerusakan ini bisa dilihat saat booting/start-up.

Perbedaan inti antara proses scandisk dengan defraging.
Sebaiknya jika anda memiliki HDD yang berukuran besar dan memiliki file yang jumlah filenya banyak dan berukuran besar, Maka lakukan defrag seperlunya saja, jangan terlalu sering. Lebih baik jika ingin cek, gunakan scandisk saja, karena aktifitas ini di HDD lebih ringan dibanding dengan defrag, Proses defrag tidak hanya men-scandisk HDD saja, tapi melakukan pembacaan (read) dan penulisan (write) file dengan Squence seek yang berulang ulang sampai mencapai kapasitas dan jumlah file yang tersimpan dalam harddisk anda.

Semoga bermanfaat.

Refferensi: MCSCV

1 komentar: