Tahun 1969 Laboratorium Bell AT&T di Murray, New Jersey menggunakan bahasa assembly untuk mengembangkan sistem operasi Unix yang bertujuan untuk membuat program antarmuka yang bersifatprogrammer friendly. Setelah Unix berjalan, lahirlah bahasa pemrograman baru yang ditulis oleh Martin Richards dengan nama bahasa BCPL (Basic Combined Programming Language). Kemudian pada tahun 1970, seorang pengembang sistem dari laboratorium tersebut yang bernama Ken Thompson membuat bahasa B yang akan digunakan untuk menulis ulang sistem operasi Unix. Nama 'B' ini konon diambil dari huruf pertama dalam kata BCPL. Karena alasan bahwa bahasa B masih terkesan lambat, maka pada tahun 1971 seorang pengembang sistem yang bernama Dennis Ritchie, yang juga bekerja di laboratorium yang sama, menciptakan bahasa baru dengan nama C yang bertujuan untuk menulis ulang dan menutupi kelemahan – kelemahan yang ada pada sistem operasi Unix sebelumnya. Menurut sumber yang ada, nama 'C' ini juga konon diambil dari huruf kedua dalam kata BCPL.
Sejak itu bahasa C terus digunakan untuk memelihara sistem operasi Unix. Sampai akhirnya pada tahun 90-an, bahasa C ini digunakan untuk mengembangkan sistem operasi Windows dan sekarang ini digunakan untuk mengembangkan sistem operasi Linux. Selain untuk menulis program yang merupakan embedded system, di kalangan industri hiburan, bahasa C juga banyak digunakan untuk mengembangkan perangkat lunak untuk permainan (game). Hal – hal inilah yang menyebabkan bahasa C menjadi bahasa yang sangat populer di kalangan industri perangkat lunak.
Referensi:
Joni, I made & Budi Raharjo, 2006, “Pemrograman C dan Implementasinya”, Bandung, Informatika
Sumber: Robotics University
Tidak ada komentar:
Posting Komentar